Softskill (Organisasi Dan Metode)
“Dinamika
Organisasi”
A.
Definisi Dinamika Konflik
Dinamika
Konflik yaitu beberapa anggota yang
dimana satu sama lain saling bekerja sama dan membutuhkan, mengakibatkan setiap
anggotanya akan menjadi saling bergantung dengan anggota yang lainnya, dan menyebabkan konflik. Konflik ini
terjadi karena terjadinya perbedaan pendapat Sehingga anggotanya saling
bertentangan.
Menurut
Mitchell pada tahun 1981mendefinisikan Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua orang atau
lebih saling mencapai tujuan-tujuan yang
ingin dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang mencapai tujuannya.
·
Adapun
Jenis - Jenis Dan sumber Konflik berdasarkan kelompok
1.
Person Rile Conflict yaitu Konflik
Peranan yang terjadi didalam diri
sendiri.
2.
Inter rule Conflict yaitu Persoalan yang
timbul karena satu orang menjabat atau
lebih fungsi dan saling bertentangan.
3.
Intersender yaitu Konflik yang timbul
karena seseorang diharuskan memenuhi
harapan beberapa orang.
4.
Intrasender yaitu merupan konflik yang timbul
karena disampaikannya informasi yang saling berbeda atau bertentangan.
Konflik itu sendiri dapat berdampang
positif maupun negatif terhadap kinerja organisasi, tergantung bagaimana cara
menyelesaikan nya dan bagaimana cara mengelola konflik itu agar tidak bersifat
disfungsional.
Perbedaan
konflik Fungsional dan Disfungsional yaitu terletak pada tujuan dan kebutuhan
agar tercapai. Konflik Fungsional itu sendiri adalah tipe konflik yang
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
yang tepat sehingga menjadi meningkatkan
kinerja dalam sebuah organisasi yang dijalankan. lalu sedangkan konflik
disfungsional adalah tipe konflik yang menghambat kinerja suatu organisasi
sehingga mengakibatkab konflik tersebut tidak
diingikan oleh pimpinan organisasi dan sebaiknya di tiadakan menurut (kreitner
san kinicki,2005).
·
Strategi Penyelesaian Konflik
Dalam
Penyelesaian Konflik dapat diselesaikan oleh pemimpin yang dikategorikan dalam dua dimensi yaitu
bekerjasama/tidak kerjasama dengan
tegas/tidak tegas . Dengan mengunakan kedua dimensi tersebut terdapat 5 macam
pendekatan penyelesaian konflik ialah sebagai berikut:
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik
yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian
bentuk kompetisi dikenal dengan istilah
win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik
yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin
yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri.
Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan
penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu
pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat,
tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha
penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah
pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan
integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut
ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan
kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain. Metode Penyelesaian
Konflik Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi
atau penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integratif.Dominasi atau
penekanan. Dominasi atau penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1)
Kekerasan (forcing) yang bersifat
penekanan otokratik.
2)
Penenangan (smoothing), merupakan cara yang
lebih diplomatis.
3)
Penghindaran (avoidance) dimana manajer
menghindar untuk mengambil posisi yang tegas.
4)
Aturan mayoritas (majority rule), mencoba
untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara
(voting) melalui prosedur yang adil.Kompromi, manajer mencoba menyelesaikan
konflik melalui pencarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang
bertikai.
Dalam
strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak
ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk
campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas
kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:
a. Arbitrasi
(Arbitration)
Arbitrasi merupakan
prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih,
pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian
konflik melalui suatu
perjanjian yang
mengikat.
b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan
oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh
abriator, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung
terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak
mengikat.
Beberapa cara yang
digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat
melalui:
a. Penarikan diri,
yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas
sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence).
b. Taktik-taktik
penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak
lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan
dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity).
c. Bujukan, yaitu
dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan
informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya
rintangan komunikasi (communication barriers).
d. Taktik paksaan dan
penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan
(power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu
(individual traits).
e. Taktik-taktik yang
berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai
suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan
konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition
for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
·
Strategi Menang-Menang (Win-Win
Strategy)
Penyelesaian
yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan
keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat
pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai,
menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini
menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya
sekedar memojokkan orang.Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam
organisasi dan industri, tetapi ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat
dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu:
a. Pemecahan masalah
terpadu (Integrative Problema Solving) Usaha untuk menyelesaikan secara mufakat
atau memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
b. Konsultasi proses
antar pihak (Inter-Party Process Consultation) Dalam penyelesaian melalui konsultasi
proses, biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak
mempunyai kewenangan untuk
menyelesaikan konflik
dengan kekuasaan atau menghakimi salah satu atau kedua belah pihak yang
terlibat konflik.
·
Motivasi
Motivasi
adalah suatu Proses bagaimana menjelaskan suatu arah seseorang untuk mencapain
tujuan.
A. Sejarah Teori
Motivasi
Pada Tahun 1950 merupakan suatu periode
perkembangan konsep-konsep suatu motivasi. teori-teori yang berkembang pada
masa sekarang yaitu hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y dan teori dua
faktor. teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya
teori yang ada hingga saat ini yang
digunakan oleh suatu manajer pelaksana diorganisasi- organisasi didunia.
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar