Softskill
(Organisasi dan Metode )
“Komunikasi
dalam Organisasi “
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa latin “communicare”
atau “comunis” yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama, jadi dapat disimpulkan secara spesifik atau definis dari
komunikasi dari berbagai istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya .
1. Menurut “Onong Cahyana Effendi” :
Komunikasi adalah
Proses bagaimana penyampaian pesan ole seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah, pendapat atau perilaku baik dari segi lisan (langsung)
maupun tidak langsung (melalui media ).
2. Menurut “Harrold Laswell”:
Komunikasi adalah
gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan
apa efeknya.
B. Bagaimana menyalurkan ide melalui
komunikasi.
Komunikasi
Dalam Organisasi sangatlah penting, karena adanya komunikasi maka sesorang bisa
berhubungan dengan oranglain dan saling bertukar pikiran yang bisa.
Adapun tahapan-tahapan
yang terkadang tidak begitu mudah . Adapun tahapan nya sebagai berikut:
a .
Ide (gagasan) : SI sender.
b.
Perumusan .
c.
Penyaluran/Transmitting : penyaluran ini
adalah bisa lisan , tertulis , mmepergunakan simbol atau isyarat dsb.
d.
Tindakan :Dalam tindakan ini sebagai
contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi.
e.
Pengertian: Dalam Pengertian ini disini
kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
f. Penerimaan
: penerimaan ini diterima oleh si penerima berita ( penangkap berita ).
Suatu
keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan
suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan
ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan
keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam
akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan
atau lingkungan organisasi.
c . Hambatan-Hambatan komunikasi.
Banyak
hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel
sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap
komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruh proses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar